anggrita rifki. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 08 Maret 2012

Kustom Bike Contezt 2011: Kontes Modif Moge Internasional Kustom Bike Contezt 2011: Kontes Modif Moge Internasional

JOGJAKARTA (dp) — Kustom Bike Contezt 2011 (KBC) yang dihajat berbarengan dengan Jogja Bike Rendezvous 2011 memiliki nuansa khas builder-builder papan atas. Wajar saja begitu, mengingat motor-motor peserta kontes wajib berkapasitas mesin dia atas 350cc.

Selain itu, kualitas internasional seakan menjadi menu wajib. Pasalnya, KBC telah mendatangkan juri master dari Amerika Art Hall (Quick Throttle) dan Edi Red Garage dari Malaysia. Sementara dari Indonesia diwakili dedengkot modifikasi yang juga sesepuh Retro Classic Cycle (RCC) Lulut Wahyudi.
“Saya akui bahwa builder Indonesia lebih baik daripada builder Malaysia dan Thailand. Untuk Kustom Bike Contezt ini saya kagum sekali dan inilah ‘Contezt is the Real Contezt’ baik dari cara penjurian maupun kualitas peserta. Ya, lebih bagus lah,” ungkap Edi Red Garage.

Hal senada diutarakan Art Hall. Menurutnya, aspek desain dan sentuhan akhir modifikator Indonesia sudah sangat baik. “Dalam tingkat Asia baru kali ini saya melihat peserta dan sistem penjurian yang fair. Para builder berani memperlihatkan karyanya di tengah pengunjung. Mereka juga berani diuji kelaikan fungsinya,” katanya.
Sementara itu, dijelaskan Lulut KBC menerapkan beberapa poin penilaian penting yang haram dilanggar peserta. Sebut saja, ketentuan mesin harus aktif, baik saat stationer maupun berjalan.
“Saya ingin membuat bagaimana kontes modifikasi itu bisa menjadi bahan edukasi dan menghibur. Scruutinering di dalam gedung dan memperlihatkan motor kepada pengunjung harus dijalani peserta,” ujar Lulut.
Pada KBC panitia menetapkan lima kelas, yaitu Chopper, Pro Street, Vintage Clasic HD, Stock Custom HD, dan Stock Custom Non-HD. Sebanyak 50 peserta dinyatakan mendaftar, meski panitia kemudian hanya meloloskan 27 peserta dengan tambahan 3 motor sebagai peserta eksebisi.
“Panitia terpaksa mendiskualifikasi peserta yang tidak mentaati aturan main. Kebanyakan dari mereka datang terlambat dari waktu yang telah kita tetapkan,” ungkap Lulut.

0 komentar:

  © Blogger templates The Professional Template by Anggrita 11.11.5551 2008

Back to TOP